Kamis, 22 Desember 2011

Selamat hari ibu


22 desember 2011

perayaan hari ibu yang selalu di rayakan pada tgl 22 desember di indonesia memiliki makna yang sangat berbeda dengan perayaan mothers day di amerika,dan kita berharap dalam perayaan hari ibu yg setiap tahun jatuh pada tgl 22 desember,jangan hanya untuk menjadikan sebuah even tahunan tetapi jadikan lah hari ibu iniharus benar benar memberikan sebuah penghargaan untuk memberikan yang terbaik buat ibu dan memberikan sebuah penghargaan untuk ibu kita dengan cara membebaskan beliau dari bentuk segala kekerasan,misalnya itu kekerasan fisik,psikis,ekonomi,dan kekerasan seksual..dan peran penting ini lah yang di lupakan oleh sejarah bangsa dan generasi kita berikutnya bahwa seolah seolah kaum perempuan dan kaum ibu tidak memiliki kontribusi signifikan dalam gerakan kebangkitan nasional dan pembentukan indonesia sebagai negara bangsa..SELAMAT HARI IBU untuk semua wanita indonesia

Senin, 31 Oktober 2011

Wali Kota Kukuhkan Dewan Pendidikan Kota Bontang


Diharap Sinergi Pemerintah Selesaikan Persoalan Pendidikan BONTANG– Wali Kota Bontang Ir H Adi Darma MSi menghadiri dan sekaligus mengukuhkan Pengurus Dewan Pendidikan Kota Bontang untuk masa bakti 2011 – 2016 di Gedung Koperasi Karyawan Pupuk Kaltim (Kopkar PKT) Selasa (11/10) pagi. Dalam sambutannya, Wali Kota Bontang H Adi Darma mengatakan bahwa, pengukuhan pengurus Dewan Pendidikan adalah salah satu upaya bersama guna menjamin kesinambungan pelaksanaan tugas Dewan Pendidikan yang sangat penting dalam memajukan dunia pendidikan di Kota Bontang.

Permasalahan pendidikan kata wali kota yang dihadapi Bontang dan saat ini telah diupayakan peningkatannya antara lain mutu dan pemerataan pendidikan, rintisan awal tentang pelaksanaan wajib belajar 12 tahun, perhatian khusus kepada SMK serta upaya untuk memberikan Dana Bantuan Operasional (DBO), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BOSDA kepada seluruh sekolah di Kota Bontang. Permasalahan lain yang dihadapi lanjut wali kota adalah berkaitan dengan upaya pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Oleh sebab itu, keberadaan Dewan Pendidikan Kota Bontang sangat diharapkan dapat meringankan sekaligus memberikan solusi terhadap masalah pendidikan yang dihadapi Pemerintah Kota Bontang. Selanjutnya, kepada Pengurus Dewan Pendidikan Kota Bontang Periode 2011 – 2016 Wali Kota H Adi Darma juga menitip pesan agar selalu melakukan koordinasi intensif dengan Dinas Pendidikan Kota Bontang, kebijakan arah dan program pembangunan bidang pendidikan yang akan dicapai secara tegas telah dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011 - 2016, agar terus ditindaklanjuti sehingga mencapai hasil yang kita harapkan bersama.
“Saya ucapkan selamat kepada Pengurus Dewan Pendidikan Kota Bontang yang baru, semoga tugas mulia yang diemban dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh rasa tanggung jawab,” kata wali kota.
Pengukuhan pengurus Dewan Pendidikan Kota Bontang kemarin diketuai oleh Drs Abdul Haris. Dihadiri ratusan undangan yang memenuhi Gedung Koperasi PKT, pengukuhan diakhiri dengan kegiatan seminar pendidikan dengan tema yang diseminarkan adalah Intergrasi dual system pendidikan dan implementasi pendidikan karakter menuju pendidikan tuntas berkualitas. (hms9)

PLN Ganti Secara Gratis kWh Meter Tua

Wawali: Listrik Tentukan Tingkat Investasi

BONTANG- PT PLN (Persero) Kamis (27/10) kemarin melakukan penggantian kWh meter yang sudah tua secara massal dan serentak di seluruh wilayah Indonesia bersamaan dengan peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke -66 tahun. Khususnya di Kota Taman penggantin kWh meter dilakukan secara simbolis dan dilaksanakan di RT 41 Kelurahan Belimbing Kecamatan Bontang Barat.


Menurut Manajer PLN Area Bontang Hari Santoso tujuan program ini adalah untuk meningkatkan dan menjaga akurasi pengukuran pemakaian listrik oleh pelanggan sehingga mendukung bisnis yang fair antara PLN dengan pelanggan.


“Dengan kWh meter yang akurat maka energi listrik yang digunakan oleh pelanggan akan terukur dengan akurat sehingga pelanggan akan membayar rekening listrik benar-benar sesuai pemakaiannya,”ujarnya.

Program ini gratis, dimana pelanggan yang diganti kWh meternya tidak dipungut biaya apapun. kWh meter yang diganti oleh PLN adalah meteran yang sudah berumur lebih dari 20 tahun, termasuk kWh meter yang secara tekhnis mengalami gangguan/kerusakan sehingga tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Untuk Tahun 2011, target penggantian kWh meter tua di seluruh Indonesia adalah 2,6 juta yang terdiri dari Jawa Bali 2,1 juta kWh meter, Indonesia Barat (Sumatera dan Kalimantan Barat) 300.000 kWh meter dan Indonesia Timur (Kalimantan, Sulawesi, NTB, NTT, Maluku dan Papua) sebanyak 200.000 kWh meter.

“Khusus untuk Kaltim, PLN akan mengganti sebanyak 18.640 kWh meter tua. Dan khususnya untuk Kota Bontang PLN Area Bontang akan mengganti kWh meter tua sebanyak 2.780 kWh meter,”terangnya.

Sementara Wakil Wali Kota (Wawali) H Isro Umarghani dalam sambutannya menyambut baik kegiatan ini dan berharap melalui penggantian kWh meter yang telah tua PLN dapat terus meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat/pelanggan.

”Ketersediaan listrik yang cukup akan menentukan besarnya tingkat investasi di masa depan. Ketersediaan listrik yang baik juga diharapkan dapat memacu peningkatan ekonomi rakyat. Dimana hal ini sejalan dengan salah satu program prioritas pemerintah Kota Bontang dalam 5 tahun ke depan,”ungkapnya.

Isro Umargani juga mengungkapkan apresiasi yang tinggi kepda PT PLN yang gencar melakukan berbagai program untuk memperbaiki dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. ”Setelah diadakanya Gerakan Sehari Sejuta Sambungan (Go Grass) dan saat ini mengadakan program penggantian kWh meter tua bagi pelanggannya, hal ini menunjukan niat baik PLN dalam mewujudkan proses bisnis yang lebih fair-adil-transaran antara PLN dan pelanggan,”lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, PLN juga telah meluncurkan slogan baru bagi PLN yakni ‘Bekerja Bekerja Bekerja’yang merupakan komitmen dari seluruh pegawai PLN di semua lini untuk selalu bekerja dimanapun dan dalam kondisi apapun. (hms4)

Kamis, 06 Oktober 2011

Bersih-bersih di Tanjung Laut Indah

CINTA BERSIH. Suasana Kerja Bakti di Kelurahan Tanjung Laut Indah kemarin.

BONTANG- Dalam rangka HUT TNI ke -66 Kodim 0908 Bontang bersama pemerintah dan warga Kelurahan Tanjung Laut Indah Kecamatan Bontang Selatan Jumat (30/9) menggelar kegiatan aksi kerja bhakti masyarakat dengan membersihkan sampah di wilayah Kelurahan Tanjung Laut Indah.

Kegiatan yang menyentuh seluruh wilayah kelurahan dengan target warga membersihkan jalan, parit di sepanjang jalan Kelurahan Tanjung Laut Indah, membersihkan rumah dan pekarangan masing-masing serta fasilitas umum secara bersama-sama akhirnya mampu mengubah wajah pemukiman dan wilayah menjadi lebih bersih dan sehat.

Untuk mendukung kelancaran dan pencapaian target sasaran turut berpartisipasi pula puluhan personil TNI-AD dari Kodim 0908 Bontang, Den Arhanud Rudal 002, Polres Bontang, Aparat Pemerintah Kelurahan, Pokja Kelurahan Sehat, OKP Pemuda Panca Marga, PKK, yang bersama-sama warga membersihkan jalan dan parit yang menjadi target utama di sepanjang Jalan Kelurahan Tanjung Laut Indah.

Letkol Inf Agung Pambudi mengatakan kerja bakti yang dilaksanakan ini di gelar dalam rangka wujud bakti kepada masyarakat di bidang kebersihan lingkungan.”Saya berharap

dengan pelaksanaan kerja bhakti ini kedepannya masyarakat lebih memperhatikan lingkungan sekitar dengan senantiasa tidak membuang sampah di sembarang tempat. sehingga kebersihan yang dicapai dapat terus dipertahankan bahkan bila perlu ditingkatkan,”ungkapnya.

Selain menggelar kerja bakti masayarakat, Kodim 0908 Bontang mengadakan doa bersama dalam rangka Hari Kesatian Pancasila, dan akan pula mengadakan aksi donor darah pada Senin (3/10) (hms4)

Tingkatkan Kemitraan dengan Ormas dan LNL


BONTANG– Pemerintah melalui Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpol dan Linmas) Kota Bontang segera mengaplikasikan perwujudan kegiatan nyata Permendagri Nomor 44 Tahun 2009 dan Perwali Bontang Nomor 19 Tahun 2011 setelah kegiatan sosialisasi yang dilakukan di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota Bontang beberapa waktu lalu.


Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Bontang Drs H M Bahri M Ap kepada media ini mengungkapkan, Permendagri Nomor 44 Tahun 2009 dan Perwali Bontang Nomor 19 Tahun 2011 tentang kerjasama Pemerintah Daerah dengan Organisasi Kemasrakatan (Ormas) dan Lembaga Nirlaba Lainnya (LNL) di Kota Bontang akan segera diaplikasikan pada tahun ini.

“Ada sepuluh kegiatan yang bisa dilaksanakan oleh Ormas dan LNL Kota Bontang yang dapat dipilih sesuai dengan Perwali Bontang Nomor 19 tahun 2011,” ujar Bahri.

Adapun sepuluh kegiatan yang bisa dipilih lanjutnya adalah, seminar, lokakarya, workshop, halaqoh, pagelaran festival seni budaya, outbond seperti jambore perkemahan dan napak tilas, perlombaan, pemberdayaan masyarakat, soalisasi dan bimbingan teknis serta pendidikan politik bagi masyarakat.

Dijelaskan Bahri bahwa yang patut menjadi perhatian oleh Ormas dan LNL Kota Bontang adalah wajib mengikuti tahapan-tahapan atau proses yang harus dilalui guna dapat menjalin kemitraan dengan Pemkot Bontang.

Saat ini tahapan pertama yang bisa dilakukan oleh Ormas dan LNL Kota Bontang adalah memasukan proposal kegiatan yang mana surat permohonan kerjasama ditujukan kepada Wali Kota Bontan Cq. Kesbangpol dan Linmas Kota Bontang hingga 9 Oktober 2011.

Tahapan selanjutnya adalah proses verifikasi administrasi yang akan diteliti oleh tim verifikasi Pemkot Bontang yang bekerjasama dengan Ormas dan LNL Kota Bontang. Setelah diverifikasi calon penerima bantuan kemitraan akan mendapatkan SK Penetapan penerima bantuan yang ditandatangani oleh Wali Kota Bontang.

Pada tanggal 23 Oktober hingga 30 Nopember 2011 adalah tahapan pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan oleh Ormas dan LNL Kota Bontang dengan memilih salah satu dari sepuluh kegiatan yang telah ditentukan. Tahapan akhir yang patut menjadi perhatian adalah pada tanggal 10 Desember 2011 merupakan batas akhir penyerahan laporan pertanggungjawaban kegiatan kemitraan Pemkot Bontang dengan Ormas dan LNL Kota Bontang.

“Saya berharap peluang kegiatan kemitraan Pemkot Bontang dengan Ormas dan LNL Kota Bontang dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya guna mewujudkan masyarakat Kota Bontang yang berbudi luhur, maju adil dan sejahtera, tutur mantan Dinas Perhubungan dan Komunikasi Informatika Bontang ini. (hms9)

Selasa, 27 September 2011

Tambahan 5 Calon Haji

ADA kabar gembira untuk daftar tunggu jamaah calon haji (Calhaj) Kota Bontang. Sama seperti tahun lalu, Kota Bontang tahun ini kembali mendapatkan tambahan kuota dari Pemprov Kaltim sebanyak 5 orang untuk bergabung bersama calhaj yang terlebih dahulu telah ditetapkan untuk melaksanakan Rukun Islam ke lima di Tanah Suci Makkah.
 
Informasi engenai tambahan kuota calhaj Kota Bontang disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bontang H Aidil Adha SAg melalui Kasi Urusan Agama Islam (Urais) dan Penyelenggara Haji Ali Mustofa saat dihubungi via telpon selulernya, Kamis (22/9) kemarin.
Alhamdulillah, kendati lebih sedikit dibanding tahun lalu, namun tahun ini Kota Bontang kembali mendapat tambahan kuota dari pemerintah pusat melalui Pemprov Kaltim. Sebanyak 5 orang tambahan yang diberikan untuk Kota Bontang yang selanjutnya akan diatur sesuai nomor antrean yang terdekat,” terang Ali Mustofa.
Selain mengenai tambahan kuota, Ali Mustofa juga menjelaskan tentang jadwal keberangkatan calhaj Bontang ke Makkah. Tergabung dalam kelompok terbang (Kloter) 12, calhaj asal Kota Taman ini akan diterbangkan menuju Madinah pada 23 Oktober 2011 melalui Bandar Udara Sepinggan Balikpapan.
“Yang juga perlu disyukuri kepada seluruh calhaj Bontang bahwa Maktab Bontang masuk ring 33 di Haffair yang hanya berjarak 1,5 km dari Masjidil Haram,” kata Ali Mustofa. (hms1/zom)

Jumat, 23 September 2011

Wawali Tinjau WTP Kanaan

Wakil Wali Kota Bontang H Isro Umarghani (batik merah)
saat melakukan peninjauan ke WTP Kanaan, Jumat pekan lalu

 

BONTANG– Setelah sempat tertunda beberapa bulan karena kegagalan pemasangan sumur pertama, Wakil Wali Kota (Wawali) H Isro Umarghani kembali melakukan peninjauan ke proyek WTP Kanaan. Peninjauan yang berlangsung Jumat, (16/9) pekan lalu ini wawali  didampingi Direktur PDAM Tirta Taman Adief Mulyadi. Berdasarkan hasil peninjauan tersebut, secara keseluruhan proyek pengerjaan WTP Kanaan telah memasuki tahap akhir dan tinggal pengetesan sumur.


“Kita ingin memastikan  terkait penyelesaian proyek WTP Kanaan ini karena proyek ini sendiri sudah sempat tertunda beberapa bulan yang disebabkan kegagalan pemasangan sumur yang pertama. Namun, berdasarkan hasil kunjungan ini, kalau saya melihat proyek ini kelihatannya secara fisik sudah selesai 100 persen, hanya memang belum ada pengetesan karena harus menunggu pengetesan sumur terlebih dahulu,” kata wawali saat ditemui usai melakukan peninjauan.
Targetnya, pengetesan sumur ini akan dilakukan di akhir bulan ini, sehingga diharapkan bulan Oktober mendatang WTP Kanaan bisa segera beroperasi. Berdasarkan kapasistasnya, WTP Kanaan ini sendiri akan bisa menambah pasokan air sebanyak 40 liter perdetik. Dengan beroperasinya WTP ini nanti, diharapkan bisa mengurangi daftar tunggu di PDAM yang saat ini telah mencapai 3.000 pemohon sambungan.
“Pengerjaan sumur sendiri Insya Allah akan selesai dan kita berharap akan bisa segera dilanjutkan dengan pengetesan sumur akhir bulan ini. Dengan begitu, jika tahap pengetesan sudah selesai, kami berharap bulan Oktober mendatang WTP Kanaan bisa segera beroperasi dengan baik sehingga bisa menambah pasokan air bersih bagi masyarakat,” tambah wawali.
Sedangkan mengenai listrik, untuk WTP Kanaan ini masih akan memanfaatkan genset untuk sementara waktu. Namun, Pemkot Bontang juga telah mengkoordinasikan permasalahan listrik ini dengan pihak PLN.
“Terkait masalah listrik, saat ini ada cadangan listrik sebesar 1,5 MW di PLN Bontang. Sedangkan untuk kebutuhan WTP ini sendiri sebesar 240 KW. Untuk itu, kami juga sudah mengkoordinasikan  mengenai kebutuhan listrik untuk WTP ini agar kelebihan listrik yang ada di PLN bisa didistribukan ke PDAM. Karena permasalahan listrik dan air ini adalah prioritas pembangunan pemkot saat ini,” pungkas wawali. (Hms6)

Selasa, 12 Juli 2011

Adi Darma Terima Gelar Raden Cokro Projo

BONTANG – Rasa bangga dan haru terlihat saat Wali Kota Bontang Ir H Adi Darma MSi menerima gelar Raden Cokro Projo dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura H Adji Mohamad Salehuddin II di Museum Mulawarman Tenggarong, Minggu (10/7) lalu.


Pemberian gelar tersebut merupakan keputusan Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Nomor 003/SK-SKK/GELAR/VII/2011 diberikan kepada seseorang yang dirasa patut atau berhak menerima gelar Kebangsawanan Kutai atas dasar penilaian khusus dari Kesultanan Kutai.

Saat dihubungi media ini, Wali Kota Bontang H Adi Darma mengungkapkan rasa bangganya atas gelar yang diberikan Sultan Kutai Kertanegara Ing Martadipura H Adji Mohamad Salehuddin II. Menurut dia, gelar tersebut merupakan amanah serta tanggung jawab yang harus siap diemban serta diamalkan dalam kehidupan sehari – hari.

“Alhamdulillah malam ini saya menerima gelar Raden Cokro Projo dariSultan Kutai Kertanegara Ing Martadipura H Adji Mohamad Salehuddin II dan dengan adanya gelar ini maka akan menjadi tanggung jawab saya dalam mengamalkan dan menjaga gelar tersebut,” tutur Adi Darma.

Dampak positif dari pemberian gelar tersebut, lanjut Adi Darma, adalah sebagai pemicu dan penyemangat tersendiri dalam upaya mengaplikasikan tugasnya sebagai kepala daerah yang penuh dengan tanggung jawab dalam memimpin dan mengayomi masyarakat di Kota Bontang.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bontang Drs Fahmi Rizal yang turut hadir dalam penganugerahan gelar tersebut mengatakan, beberapa waktu yang lalu dirinya telah dihubungi secara langsung oleh pihak Kesultanan Kutai dengan maksud mencari info sedetil-detilnya tentang data dan riwayat hidup H Adi Darma.

Dijelaskan Fahmi, masyarakat Kota Bontang patut bangga dan memberikan apresiasi yang positif atas pemberian gelar dari Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura H Adji Mohamad Salehuddin II yang telah memberi gelar kepada Wali Kota Bontang H Adi Darma dengan dasar kepatutan dan kelayakannya menerima gelar kebangsawanan Kutai tersebut.

“Ini merupakan kebanggan tersendiri bagi masyarakat Kota Bontang bahwa kepala daerah kita mendapatkan apresiasi dari Kesultanan Kutai dan gelar tersebut tidaklah mudah didapat dan sembarang orang yang menerimanya,” jelas Fahmi.

Pemberian gelar kebangsawanan yang diberikan ini ternyata bukan hanya diberikan kepada seseorang yang tinggal di Bumi Kalimantan, pada acara tersebut turut hadir Bupati Kabupaten Wajo Drs H Andi Burhanuddin Unru MM dan menerima gelar Tumenggung Kapitan Jaya. (hms9/zom)

Raih Adipura ,Bontang Satu-satunya di Kaltim







ADIPURA : Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
menyerahkan Piala Adipura kepada Walikota Bontang Ir H Adi Darma MSi
Di Istana Negara Jakarta,Selasa (7/6).
  
Masyarakat Kota Bontang patut berbangga, betapa tidak dari Kab/Kota se-Kalimantan Timur hanya Kota Bontang yang mampu mempertahankan penghargaan nasional berupa Piala Adipura Tahun 2011. Penghargaan ini merupakan yang ke empat kalinya yang diserahkan langsung oleh Presiden RI dan diterima langsung oleh Walikota Bontang Ir.H.Adi Darma,M.Si di Istana Negara

Pada peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Istana Negara, Selasa (7/6) siang, Presiden SBY menyerahkan 101 penghargaan lingkungan hidup.

Selain anugerah adipura, negara juga menyerahkan penghargaan lingkungan berupa kalpataru 2011, sekolah adiwiyata 2011, dan daerah penyusun Status Lingkungan Hidup Daerah (SLHD) 2010 terbaik.

Berikut adalah daftar lengkap penerima penghargaan :
1. KALPATARU

A. KATEGORI PERINTIS LINGKUNGAN:
1. Sugiarto, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Provinsi Jawa Timur;
2. Marmis Asid, Jalan Lintas Talu-Panti, Jorong Harapan Tinggam, Provinsi Sumatera Barat.
3. Lulut Sri Yuliani, Kelurahan Kedung Baruk, Kecamatan Rungut, Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur.

B. KATEGORI PENGABDI LINGUKUNGAN:
1. Soleman Ngongo, Desa Tematana, Kecamatan Wawena Timur, Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur;
2. Surjadi, S. P., , Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali;
3. Sudarli, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi D.I. Yogyakarta.

C. KATEGORI PENYELAMAT LINGKUNGAN:
1. Kelompok Nelayan Pesisir Karya Segara Serangan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali;
2. Ponpes Nurul Hakim, Desa Kediri, Kecamatan Kediri, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat;
3. Yayasan Pelopor Sehati, Desa Padang Mutung, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.

D. KATEGORI PEMBINA LINGKUNGAN:
1. H. Aang Hamid Suganda, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa barat;
2. Krido Supriyatno, S.E., M.Si, Kecamatan Berbah, Kabupaten Sleman, Provinsi D.I Yogyakarta.

2. ADIPURA:

A. KATEGORI KOTA METROPOLITAN:
1. Kota Surabaya, Provinsi jawa Timur, diterima oleh Walikota Surabaya;
2. Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, diterima oleh Walikota Palembang.

B. KATEGORI KOTA BESAR:
1. Kota Yogyakarta, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, diterima oleh Walikota Yogyakarta;
2. Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, diterima oleh Walikota Pekanbaru.

C. KATEGORI KOTA SEDANG:
1. Kota Jepara, Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, diterima oleh Bupati Jepara;
2. Kota Pare-pare, Provinsi Sulawesi Selatan, diterima oleh Walikota Pare-pare;
3. Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara, diterima oleh Walikota Kendari;
4. kota Gresik, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Bupati Gresik;
5. Kota Probolinggo, Provioinsi jawa Timur, diterima oleh Walikota Probolinggo;
6. Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, diterima oleh Walikota Ternate;
7. Kota Pasuruan, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Walikota Pasuruan;
8. Kota Tulungagung, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur, direima oleh Bupati Tulungagung;
9. Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara, diterima oleh Walikota Manado;
10. Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, diterima oleh Walikota Lubuklinggau;
11. Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, diterima oleh Walikota Bontang;
12. Kota Bitung, Sulawesi Utara, diterima oleh Walikota Bitung;
13. Kota Pekalongan, Provinsi Jawa tengah, diterima oleh Walikota Pekalongan;
14. Kota Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan, diterima Walikota Polopo;
15. Kota Blitar, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Walikota Blitar
16. Kota Tanjungpinang, Kabupaten Tanjungpinang, Provinsi Keplauan Riau, diterima oleh Bupati Tanjungpinang;
17. Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan, diterima oleh Walikota Banjarbaru;

D. KATEGORI KOTA KECIL:

1. Kota Pangkajene, Kabupaten Pangkep, Provinsi Sulawesi Selatan, diterima oleh Bupati Pangkep
2. Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaring Barat, Provinsi Kalimantan Tengah, diterima oleh Bupati Kotawaring Barat;
3. Kota Pati, Kabupaten Pati, Provinsi Jawa Tengah, diterima oleh Bupati Pati;
4. Kota Mojosari, Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Bupati Mojokerto;
5. Kota Kolaka, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi tenggara, diterima oleh Bupati Kolaka
6. Kota Martapura, Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Provinis Sumatera Selatan, diterima oleh Bupati OKU Timur;
7. Kota Lamongan, Kabupaten Lamogan, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Bupati Lamongan;
8. Kota Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, diterima oleh Bupati Gorontalo;
9. Kota Donggala, Kabupaten Donggala, Provinsi Sumatera Utara, diterima oleh Bupati Donggala;
10. Kota Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Provinsi Sumatera Uatar, diterima oleh Bupati Deli Serdang;
11. Kota Barru, Kabupaten Barru, Provinsi Sumatera Selatan, diterima oleh Bupati Barru;
12. Kota Caruban, Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Tmur, diterima oleh Bupati Madiun;
13. Kota Pinrang, Kabupaten Pinrang, Provinsi Sulawesi Selatan, diterima Bupati Pinrang;
14. Kota Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Provinsi Sulawesi Selatan, diterima oleh Bupati Luwu Utara;
15. Kota Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi maluku Utara, diterima oleh Bupati Kepulauan Sula;
16. Kota Ponorogo, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Bupati Ponorogo;
17. Kota Wonosobo, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Bupati Wonosobo;
18. Kota Kalinda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung Selatan, diterima oleh Bupati Lampung Selatan;
19. Kota Nganjuk, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Bupati Nganjuk;
20. Kota Sibolga, Provinsi Sumatera Utara, diterima oleh Walikota Sibolga;
21. Kota Stabat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara, diterima oleh Bupati Langkat.
22. Kota Sarolangun, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, diterima oleh Bupati Sarolangun;
23. Kota Boyolali, Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, diterima oleh Bupati Boyolali;
24. Kota Malili, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan, diterima oleh Bupati Luwu Timur;
25. Kota Tilamuta, Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo, diterima oleh Bupati Boalemo.;
26. Kota Kepanjen, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Bupati Malang;
27. Kota Temanggung, Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah, diterima oleh Bupati Temanggung;
28. Kota Sumenep, Kabupaten Sumenep, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Bupati Sumenep;
29. Kota Amlapura, Kabupaten Karangsem, Provinsi Bali, diterima oleh Bupati Karangasem;
30. Kota Airmadidi, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara, diterima oleh Bupati Minahasa Utara;
31. Kota Purbalingga, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, diterima oleh Bupati Purbalingga;
32. Kota Watansoppeng, Kabupaten Soppeng, Provinsi Sulawesi Selatang, diterima oleh Bupati Soppeng;
33. Kota Sengkang, Kabupaten Wajo, Provinsi Sulawesi Selatan, diterima oleh Bupati Wajo;
34. Kota Solok, Provinsi Sumatera Barat, diterima oleh Walikota Solok;
35. Kota Bangko, Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi, diterima oleh Bupati Merangin;
36. Kota Pagar Alam, Provinsi Sumatera Selatan, diterima oleh Walikota Pagar Alam.;
37. Kota Muara Enim, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumatera Selatan, diterima oleh Bupati Muara Enim;
38. Kota Sragen, Kabupaten Sragen, Provinsi Jawa Tengah, diterima oleh Bupati Sragen;
39. Kota Bangli, Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, diterima oleh Bupati Bangli;
40. Kota Tidore, Provinsi Maluku Utara, diterima oleh Walikota Tidore;
41. Kota Sekayu, Kabupaten Musi Banyu Asin, Provinsi Sumatera Selatan, diterima oleh Bupati Musi Banyu Asin;
42. Kota Pacitan, Kabupaten Pacitan, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Bupati Pacitan;

ADIWYATA MANDIRI

1. SDN P 12 Benhil, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta, diterima oleh Kepala Sekolah SDN P 12 Benhil.
2. SDN Bantarjati, Bogor, Provinsi Jawa barat, diterima oleh Kepala Sekolah SDN 9 Bantarjati
3. SDN 4 Metro Timur Lampung, Yosodado, Metro, Provinsi Lampung, diterima oleh Kepala Sekolah SDN 4 Metro Timur Lampung
4. SDN Kandangan III Surabaya, Surabaya, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Kepala Sekolah SDN Kandangan III Surabaya.
5. SDN 001 Lima Puluh Pekanbaru, Pekanbaru, Provinsi Riau, diterima oleh Kepala Sekolah SDN 001 Lima Pulun Pekanbaru.
6. SDN Dinoyo II Malang, Malang, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Kepala Sekolah SDn Dinoyo II Malang
7. SDN 005 Bukit raya Pekanbaru, Provinsi Riau, diterima oleh Kepala Sekolah SDN 005 Bukit raya Pekanbaru
8. SMPN 2 Kebomas Gresik, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Kepala Sekolah SMPN 2 Kebomas Gresik
9. SMPN 1 Merakurak Tuban, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Merakurak Tuban
10. SMPN 10 Sukabumi, Provinsi Jawa Barat, diterima oleh Kepala Sekolah SMPN 10 Sukabumi
11. SMPN 11 Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, diterima oleh Kepala Sekolah SMPN 11 Samarinda
12. SMPN 1 Cigombong, Provinsi Jawa Barta, diterima oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Cigombong
13. 13. SMP Muhammadiyah Yogyakarta, Provinsi D.I Yogyakarta, diterima oleh Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Yogyakarta
14. SMPN 1 Balikpapan, Provinsi Kalimatan Timur, diterima oleh Kepala Sekolah SMPN 1 Balikpapan
15. SMA 10 Malang, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Kepala Sekolah SMA 10 Malang
16. SMKN 1 Probolinggo, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Kepala Sekolah SMKN 1 Probolinggo
17. SMAN 1 Wringinanom Gresik, Provinsi Jawa Timur, diterima oleh Kepala Sekolah SMAN 1 Wringinanom Gresik
18. SMAN 5 Jember, Provinsi Jawa Timur, diterima Kepala Sekolah 5 Jember;
19. SMAN 2 Wonosari, Provinsi DIY, diterima Kepala Sekolah SMAN 2Wonosari;
20. SMAN 1 Bandar Bener Meuriah, Provinsi Aceh, diterima Kepala Sekolah SMAN 1 Bandar Bener Meuriah;
21. SMAN 1 Geger Madiun, Provinsi Jawa Timur, diterima Kepala Sekolah SMAN 1 Geger Madiun;

PENYUSUN STATUS LINGKUNGAN HIDUP DAERAH (SLHD) 2010 TERBAIK:
1. Provinsi Sumatera Barat diterima Gubernur Sumatera Barat;
2. Provinsi DKI Jakarta diterima Gubernur DKI Jakarta
3. Provinsi Jawa Timur diterima Gubernur Jawa Timur;
4. Kabupaten Pesisir Selatan, Provinsi Sumatera Barat, diterima Bupati Pesisir Selatan;
5. Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat diterima Walikota Padang;
6. Kota Tangerang, Provinsi Banten diterima Walikota Tangerang.

Referensi:http://www.presidensby.info/index.php/fokus/2011/06/07/6875.html

Rabu, 22 Juni 2011

Kunjungan Wali Kota dan Wawali ke PT Indominco Mandiri. Jajaki Kerja Sama Suplai Listrik


BONTANG - Wali Kota Bontang Ir H Adi Darma MSi didampingi Wakil Wali Kota (Wawali) Bontang H Isro Umarghani, Plt Sekkot H Abd Muis P dan beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi ke manajemen PT Indominco Mandiri, Selasa (21/6) pagi.


Kunjungan ini merupakan lanjutan roadshow Pemkot Bontang dalam rangka sinkronisasi untuk mengatasi berbagai permasalahan termasuk persoalan yang mendasar di masyarakat yakni listrik dan air. Sebelumnya Wali Kota Bontang telah bertandang ke kantor pusat PT Banpu Indominco Mandiri di Jakarta.

Wali Kota Bontang Adi Darma menyampaikan bahwa kunjungannya kemarin bertujuan untuk menjajaki kembali hasil pertemuan yang telah dilakukan bersama majemen Indominco, serta merupakan salah satu usaha percepatan menangani krisis atau kendala listrik yang saat ini sedang dialami oleh masyarakat Kota Bontang.

“Karyawan dan manjemen Indominco tentu saja banyak bermukim di Kota Bontang dan pasti mengetahui betul tentang permasalahan listrik yang melanda Kota Bontang,” tutur Adi Darma.

Selain itu, dijelaskan Wali Kota bahwa mengapa Pemkot Bontang harus segera menangani serta mencari solusi atas pemasalahan listrik, karena hal ini merupakan mata rantai yang tak bisa dipisahkan jika masyarakat ingin melakukan kegiatan atau usaha meningkatkan ekonomi akan terhambat jika tidak didukung oleh fasilitas listrik yang memadai.

Oleh karena itu lanjutnya, pemerintah terus berusaha mencari solusi dan saat ini pemerintah berusaha bekerja sama dengan perusahaan khususnya Indominco yang memiliki kelebihan daya listrik yang bisa terkoneksi ke PLN Bontang sehingga daftar tunggu serta listrik yang sering padam atau byarpet di masyarakat bisa teratasi.

Selain permasalahan listrik yang menjadi topik utama roadshow kemarin, Pemkot Bontang juga sekaligus mempererat hubungan antara pemerintah dan perusahaan terutama meningkatkan koordinasi mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Bontang.

Sementara itu, Nasution yang mewakili manajemen PT Indominco Mandiri kepada media ini mengatakan menyambut baik dan merasa terhormat menerima kunjungan dari Pemerintah Kota Bontang guna duduk bersama mencari solusi serta menjajaki upaya penyelesaian permasalahan listrik yang terjadi di Kota Bontang.

Nasution menyebutkan, selama ini PT Indominco sebagai perusahaan tambang telah memberi kontribusinya kepada masyarakat melalui program CSR terutama kepada masyarakat sekitar perusahaan. ”Dengan adanya rencana Pemkot Bontang untuk membentuk forum CSR tentu saja Indominco Mandiri akan siap terlibat atau menjadi badian dari rencana tersebut,” sambut Nasution. (hms9/zom)

Selasa, 21 Juni 2011

Bangun Bank Sampah Untuk Raih Adipura Kencana

BONTANG- Wali Kota Bontang Ir Adi Darma M SI mengatakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada Kota Taman di bidang kebersihan akan dijadikan cambuk untuk semakin meningkatkan kebersihan kota. Yakni dengan terus melakukan inovasi yang berkaitan dengan lingkungan hidup seperti halnya membangun Bank Sampah.

Hal tersebut diungkapkan wali kota saat kirab keliling Piala Adipura ke-4, (8/6) lalu di Lapangan Kampung Baru PT badak Ngl.
”Walaupun sulit untuk mendapatkan piala ini, tapi lebih sulit adalah mempertahankannya hingga keempat kalinya ini. Untuk itu saya berharap seluruh elemen masyarakat dapat terus melakukan upaya peningkatan dan melakukan inovasi dalam bidang kebersihan seperti halnya membangun bank sampah,”ujar Adi Darma.
Menurut Wali Kota Adi Darma secara sederhana mekanisme pembangunan Bank Sampah adalah mengedepankan unsur kekeluargaan yang dimotori oleh lurah dan dibantu oleh Rukun Tetangga (RT) dengan mendata keluarga yang tidak mampu.”Nasabah Bank Sampah bisa melakukan transaksi simpan pinjam, sebagai contoh jika ada nasabah yang kurang modal dan ingin melakukan usaha guna peningkatan taraf hidup maka dianjurkan untuk meminjam di Bank Sampah dan mekanisme pengembaliannya bukan dengan uang melainkan dengan sampah yang dinilai oleh petugas Bank berapa nilai rupiah yang terkandung pada sampah tersebut,”ungkapnya.
Untuk mengatur sistem Bank sampah ini, lanjut wali kota, kedepan akan dibuat peraturan walikota (Perwali).” Saya akan segera menginstruksikan kepada seluruh Lurah di 15 Kelurahan di Bontang untuk segera merealisasikan atau membangun Bank Sampah dan akan saya buat peraturan yang mengatur tentang sistem bank sampah ini,” jelas Adi.
Wali Kota berharap seluruh elemen masyarakat dapat mendukung sistem pembangunan bank sampah ini.” Pembangunan Bank Sampah ini diperuntukan bagi masyarakat Kota Taman yang termasuk dalam golongan ekonomi menengah kebawah. Dengan adanya Bank Sampah selain dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dapat pula menjadikan lingkungan sekitar warga lebih terkontrol dan semakin bersih. Sehingga di tahun 2012 mendatang kita dapat meraih Adipura Kencana,”paparnya.(hms9/hms4)



Investasi Bontang Naik 10 Persen. Pasar Domestik Tertarik Industri Rumah Tangga

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kota Bontang mencatat terjadi kenaikan jumlah investasi sepanjang tahun 2010-2011 sebesar 10 persen. Konkritnya, dengan bergabungnya penanaman modal asing PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) dan penanaman modal dalam negeri PT Dahana JO Blackbear Indonesia serta PT First Marine Makassar (FMM).



KEPALA BPPTPM Kota Bontang Edy Yudizar S Sos MM didampingi sekretarisnya, Dra Hj Yuliatinur MM mengatakan, tahun 2011 ini KNI dan Dahana telah merampungkan proses pembangunan pabriknya, dan setelah itu akan mulai beroperasi. Sedangkan FMM sudah lebih dulu memulai kegiatan budidaya di wilayah perairan Kota Bontang. Dengan masuknya investasi tersebut maka persentase kenaikan investasi bergerak sekitar 10 persen.

Investasi KNI dan PT Dahana JO BBRI bergerak disektor petrokimia. Sedangkan PT FMM bergerak disektor budidaya rumput laut. Manajemen investor tersebut menjanjikan rekruitmen tenaga kerja lokal asal Bontang sesuai kualifikasi yang ada. Bahkan, PT Dahana JO BBRI, memberikan persyaratan warga asli Bontang yang pernah bersekolah di Bontang bagi tenaga kerja yang diterima.

“Dalam persyaratan utama yang kami ajukan untuk rekruitmen tenaga kerja memang mewajibkan warga Bontang dimana calon karyawan harus warga Bontang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk dan pernah bersekolah di Bontang,” ujar Public Relation PT Dahana JO BBRI Rina Erita saat menerima kunjungan monitoring investasi BPPTPM baru baru ini.

Jumlah naker lokal yang akan diterima sebanyak 90 orang untuk tenaga skill dan unskill. Hal yang sama pun diberlakukan PT FMM, yang mempekerjakan masyarakat lokasi budidaya rumput laut sebanyak 300 orang. Demikian halnya, PT KNI, perusahaan kerjasama PT ORICA dan Armindo Group.

PT Pupuk Kaltim yang juga akan memperluas bisnisnya dengan membangun pabrik Kaltim 5 pun akan mempekerjakan tenaga kerja lokal jika memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan. Edy Yudizar menambahkan bahwa, sejumlah investor telah menyampaikan keinginannya menanamkan modalnya di Bontang.

Seperti investor asal Korea Dongbu dan Colon yang bergerak disektor agrobisnis, konstruksi baja dan lainnya. Tidak ketinggalan, investor dalam negeri yang akan membangun sarana wisata waterpark. “Kedua investasi tersebut sudah diwacanakan dan saat ini kami masih menunggu realisasi dilapangan,” tambah Edy.

Guna mengawal rencana investasi tersebut BPPM selalu membuka kesempatan seluas luasnya bagi investor dengan cara memberikan kemudahan pelayanan perizinan dan jaminan kepastian hukum. Selain itu, BPPM gencar melakukan promosi Kota Bontang baik melalui pameran dalam negeri di beberapa kota besar.

Walhasil, selain memperkenalkan kota Bontang sebagai kota industry dan jasa, beberapa kerajinan khas Bontang pun mulai dikenal secara luas ditingkat nasional sehingga bisa menjadi komoditi unggulan.

“Target kami investasi yang masuk ke Bontang sebanyak banyaknya, sehingga pertumbuhan meningkat dan ada penyerapan tenaga kerja secara massal. Hal ini, tentu perlahan tapi pasti menunjang visi misi Pemerintah Kota Bontang,” tandas Edy. (hms1/zom)

 
Design by Radio Praja FM Bontang | Bloggerized by Praja FM | Bontang