Rabu, 22 Juni 2011

Kunjungan Wali Kota dan Wawali ke PT Indominco Mandiri. Jajaki Kerja Sama Suplai Listrik


BONTANG - Wali Kota Bontang Ir H Adi Darma MSi didampingi Wakil Wali Kota (Wawali) Bontang H Isro Umarghani, Plt Sekkot H Abd Muis P dan beberapa Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) melakukan kunjungan kerja dan silaturahmi ke manajemen PT Indominco Mandiri, Selasa (21/6) pagi.


Kunjungan ini merupakan lanjutan roadshow Pemkot Bontang dalam rangka sinkronisasi untuk mengatasi berbagai permasalahan termasuk persoalan yang mendasar di masyarakat yakni listrik dan air. Sebelumnya Wali Kota Bontang telah bertandang ke kantor pusat PT Banpu Indominco Mandiri di Jakarta.

Wali Kota Bontang Adi Darma menyampaikan bahwa kunjungannya kemarin bertujuan untuk menjajaki kembali hasil pertemuan yang telah dilakukan bersama majemen Indominco, serta merupakan salah satu usaha percepatan menangani krisis atau kendala listrik yang saat ini sedang dialami oleh masyarakat Kota Bontang.

“Karyawan dan manjemen Indominco tentu saja banyak bermukim di Kota Bontang dan pasti mengetahui betul tentang permasalahan listrik yang melanda Kota Bontang,” tutur Adi Darma.

Selain itu, dijelaskan Wali Kota bahwa mengapa Pemkot Bontang harus segera menangani serta mencari solusi atas pemasalahan listrik, karena hal ini merupakan mata rantai yang tak bisa dipisahkan jika masyarakat ingin melakukan kegiatan atau usaha meningkatkan ekonomi akan terhambat jika tidak didukung oleh fasilitas listrik yang memadai.

Oleh karena itu lanjutnya, pemerintah terus berusaha mencari solusi dan saat ini pemerintah berusaha bekerja sama dengan perusahaan khususnya Indominco yang memiliki kelebihan daya listrik yang bisa terkoneksi ke PLN Bontang sehingga daftar tunggu serta listrik yang sering padam atau byarpet di masyarakat bisa teratasi.

Selain permasalahan listrik yang menjadi topik utama roadshow kemarin, Pemkot Bontang juga sekaligus mempererat hubungan antara pemerintah dan perusahaan terutama meningkatkan koordinasi mengenai Corporate Social Responsibility (CSR) yang dimiliki perusahaan-perusahaan yang ada di Kota Bontang.

Sementara itu, Nasution yang mewakili manajemen PT Indominco Mandiri kepada media ini mengatakan menyambut baik dan merasa terhormat menerima kunjungan dari Pemerintah Kota Bontang guna duduk bersama mencari solusi serta menjajaki upaya penyelesaian permasalahan listrik yang terjadi di Kota Bontang.

Nasution menyebutkan, selama ini PT Indominco sebagai perusahaan tambang telah memberi kontribusinya kepada masyarakat melalui program CSR terutama kepada masyarakat sekitar perusahaan. ”Dengan adanya rencana Pemkot Bontang untuk membentuk forum CSR tentu saja Indominco Mandiri akan siap terlibat atau menjadi badian dari rencana tersebut,” sambut Nasution. (hms9/zom)

Selasa, 21 Juni 2011

Bangun Bank Sampah Untuk Raih Adipura Kencana

BONTANG- Wali Kota Bontang Ir Adi Darma M SI mengatakan penghargaan yang diberikan pemerintah pusat kepada Kota Taman di bidang kebersihan akan dijadikan cambuk untuk semakin meningkatkan kebersihan kota. Yakni dengan terus melakukan inovasi yang berkaitan dengan lingkungan hidup seperti halnya membangun Bank Sampah.

Hal tersebut diungkapkan wali kota saat kirab keliling Piala Adipura ke-4, (8/6) lalu di Lapangan Kampung Baru PT badak Ngl.
”Walaupun sulit untuk mendapatkan piala ini, tapi lebih sulit adalah mempertahankannya hingga keempat kalinya ini. Untuk itu saya berharap seluruh elemen masyarakat dapat terus melakukan upaya peningkatan dan melakukan inovasi dalam bidang kebersihan seperti halnya membangun bank sampah,”ujar Adi Darma.
Menurut Wali Kota Adi Darma secara sederhana mekanisme pembangunan Bank Sampah adalah mengedepankan unsur kekeluargaan yang dimotori oleh lurah dan dibantu oleh Rukun Tetangga (RT) dengan mendata keluarga yang tidak mampu.”Nasabah Bank Sampah bisa melakukan transaksi simpan pinjam, sebagai contoh jika ada nasabah yang kurang modal dan ingin melakukan usaha guna peningkatan taraf hidup maka dianjurkan untuk meminjam di Bank Sampah dan mekanisme pengembaliannya bukan dengan uang melainkan dengan sampah yang dinilai oleh petugas Bank berapa nilai rupiah yang terkandung pada sampah tersebut,”ungkapnya.
Untuk mengatur sistem Bank sampah ini, lanjut wali kota, kedepan akan dibuat peraturan walikota (Perwali).” Saya akan segera menginstruksikan kepada seluruh Lurah di 15 Kelurahan di Bontang untuk segera merealisasikan atau membangun Bank Sampah dan akan saya buat peraturan yang mengatur tentang sistem bank sampah ini,” jelas Adi.
Wali Kota berharap seluruh elemen masyarakat dapat mendukung sistem pembangunan bank sampah ini.” Pembangunan Bank Sampah ini diperuntukan bagi masyarakat Kota Taman yang termasuk dalam golongan ekonomi menengah kebawah. Dengan adanya Bank Sampah selain dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat dapat pula menjadikan lingkungan sekitar warga lebih terkontrol dan semakin bersih. Sehingga di tahun 2012 mendatang kita dapat meraih Adipura Kencana,”paparnya.(hms9/hms4)



Investasi Bontang Naik 10 Persen. Pasar Domestik Tertarik Industri Rumah Tangga

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kota Bontang mencatat terjadi kenaikan jumlah investasi sepanjang tahun 2010-2011 sebesar 10 persen. Konkritnya, dengan bergabungnya penanaman modal asing PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) dan penanaman modal dalam negeri PT Dahana JO Blackbear Indonesia serta PT First Marine Makassar (FMM).



KEPALA BPPTPM Kota Bontang Edy Yudizar S Sos MM didampingi sekretarisnya, Dra Hj Yuliatinur MM mengatakan, tahun 2011 ini KNI dan Dahana telah merampungkan proses pembangunan pabriknya, dan setelah itu akan mulai beroperasi. Sedangkan FMM sudah lebih dulu memulai kegiatan budidaya di wilayah perairan Kota Bontang. Dengan masuknya investasi tersebut maka persentase kenaikan investasi bergerak sekitar 10 persen.

Investasi KNI dan PT Dahana JO BBRI bergerak disektor petrokimia. Sedangkan PT FMM bergerak disektor budidaya rumput laut. Manajemen investor tersebut menjanjikan rekruitmen tenaga kerja lokal asal Bontang sesuai kualifikasi yang ada. Bahkan, PT Dahana JO BBRI, memberikan persyaratan warga asli Bontang yang pernah bersekolah di Bontang bagi tenaga kerja yang diterima.

“Dalam persyaratan utama yang kami ajukan untuk rekruitmen tenaga kerja memang mewajibkan warga Bontang dimana calon karyawan harus warga Bontang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk dan pernah bersekolah di Bontang,” ujar Public Relation PT Dahana JO BBRI Rina Erita saat menerima kunjungan monitoring investasi BPPTPM baru baru ini.

Jumlah naker lokal yang akan diterima sebanyak 90 orang untuk tenaga skill dan unskill. Hal yang sama pun diberlakukan PT FMM, yang mempekerjakan masyarakat lokasi budidaya rumput laut sebanyak 300 orang. Demikian halnya, PT KNI, perusahaan kerjasama PT ORICA dan Armindo Group.

PT Pupuk Kaltim yang juga akan memperluas bisnisnya dengan membangun pabrik Kaltim 5 pun akan mempekerjakan tenaga kerja lokal jika memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan. Edy Yudizar menambahkan bahwa, sejumlah investor telah menyampaikan keinginannya menanamkan modalnya di Bontang.

Seperti investor asal Korea Dongbu dan Colon yang bergerak disektor agrobisnis, konstruksi baja dan lainnya. Tidak ketinggalan, investor dalam negeri yang akan membangun sarana wisata waterpark. “Kedua investasi tersebut sudah diwacanakan dan saat ini kami masih menunggu realisasi dilapangan,” tambah Edy.

Guna mengawal rencana investasi tersebut BPPM selalu membuka kesempatan seluas luasnya bagi investor dengan cara memberikan kemudahan pelayanan perizinan dan jaminan kepastian hukum. Selain itu, BPPM gencar melakukan promosi Kota Bontang baik melalui pameran dalam negeri di beberapa kota besar.

Walhasil, selain memperkenalkan kota Bontang sebagai kota industry dan jasa, beberapa kerajinan khas Bontang pun mulai dikenal secara luas ditingkat nasional sehingga bisa menjadi komoditi unggulan.

“Target kami investasi yang masuk ke Bontang sebanyak banyaknya, sehingga pertumbuhan meningkat dan ada penyerapan tenaga kerja secara massal. Hal ini, tentu perlahan tapi pasti menunjang visi misi Pemerintah Kota Bontang,” tandas Edy. (hms1/zom)

 
Design by Radio Praja FM Bontang | Bloggerized by Praja FM | Bontang