Selasa, 21 Juni 2011

Investasi Bontang Naik 10 Persen. Pasar Domestik Tertarik Industri Rumah Tangga

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPPTPM) Kota Bontang mencatat terjadi kenaikan jumlah investasi sepanjang tahun 2010-2011 sebesar 10 persen. Konkritnya, dengan bergabungnya penanaman modal asing PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) dan penanaman modal dalam negeri PT Dahana JO Blackbear Indonesia serta PT First Marine Makassar (FMM).



KEPALA BPPTPM Kota Bontang Edy Yudizar S Sos MM didampingi sekretarisnya, Dra Hj Yuliatinur MM mengatakan, tahun 2011 ini KNI dan Dahana telah merampungkan proses pembangunan pabriknya, dan setelah itu akan mulai beroperasi. Sedangkan FMM sudah lebih dulu memulai kegiatan budidaya di wilayah perairan Kota Bontang. Dengan masuknya investasi tersebut maka persentase kenaikan investasi bergerak sekitar 10 persen.

Investasi KNI dan PT Dahana JO BBRI bergerak disektor petrokimia. Sedangkan PT FMM bergerak disektor budidaya rumput laut. Manajemen investor tersebut menjanjikan rekruitmen tenaga kerja lokal asal Bontang sesuai kualifikasi yang ada. Bahkan, PT Dahana JO BBRI, memberikan persyaratan warga asli Bontang yang pernah bersekolah di Bontang bagi tenaga kerja yang diterima.

“Dalam persyaratan utama yang kami ajukan untuk rekruitmen tenaga kerja memang mewajibkan warga Bontang dimana calon karyawan harus warga Bontang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk dan pernah bersekolah di Bontang,” ujar Public Relation PT Dahana JO BBRI Rina Erita saat menerima kunjungan monitoring investasi BPPTPM baru baru ini.

Jumlah naker lokal yang akan diterima sebanyak 90 orang untuk tenaga skill dan unskill. Hal yang sama pun diberlakukan PT FMM, yang mempekerjakan masyarakat lokasi budidaya rumput laut sebanyak 300 orang. Demikian halnya, PT KNI, perusahaan kerjasama PT ORICA dan Armindo Group.

PT Pupuk Kaltim yang juga akan memperluas bisnisnya dengan membangun pabrik Kaltim 5 pun akan mempekerjakan tenaga kerja lokal jika memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan. Edy Yudizar menambahkan bahwa, sejumlah investor telah menyampaikan keinginannya menanamkan modalnya di Bontang.

Seperti investor asal Korea Dongbu dan Colon yang bergerak disektor agrobisnis, konstruksi baja dan lainnya. Tidak ketinggalan, investor dalam negeri yang akan membangun sarana wisata waterpark. “Kedua investasi tersebut sudah diwacanakan dan saat ini kami masih menunggu realisasi dilapangan,” tambah Edy.

Guna mengawal rencana investasi tersebut BPPM selalu membuka kesempatan seluas luasnya bagi investor dengan cara memberikan kemudahan pelayanan perizinan dan jaminan kepastian hukum. Selain itu, BPPM gencar melakukan promosi Kota Bontang baik melalui pameran dalam negeri di beberapa kota besar.

Walhasil, selain memperkenalkan kota Bontang sebagai kota industry dan jasa, beberapa kerajinan khas Bontang pun mulai dikenal secara luas ditingkat nasional sehingga bisa menjadi komoditi unggulan.

“Target kami investasi yang masuk ke Bontang sebanyak banyaknya, sehingga pertumbuhan meningkat dan ada penyerapan tenaga kerja secara massal. Hal ini, tentu perlahan tapi pasti menunjang visi misi Pemerintah Kota Bontang,” tandas Edy. (hms1/zom)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Radio Praja FM Bontang | Bloggerized by Praja FM | Bontang